28.2.11

stroke


Efek Stroke Menurut Sumber Gangguan





Efek stroke tergantung pada bagian otak yang rusak. Otak adalah organ yang sangat kompleks, dan masing-masing bagiannya mengontrol gerakan, indera, atau fungsi kecerdasan yang berbeda. Otak dibagi menjadi empat bagian utama: belahan kanan, belahan kiri, batang otak dan otak kecil.


1. Stoke belahan kanan otak


Belahan kanan otak mengontrol gerakan dan fungsi sensoris sisi kiri tubuh. Belahan ini juga mengontrol tugas-tugas analisis dan persepsi, seperti menilai jarak, ukuran, kecepatan, atau posisi dan melihat bagaimana bagian-bagian saling berkaitan dalam satu kesatuan. Mereka yang selamat dari stroke di belahan kanan otak dapat terkena gangguan sebagai berikut:
Kumpuhan (hemiplegia) atau kehilangan kekuatan (hemiparesis) di sisi kiri tubuh
Mati rasa dan kesemutan di sisi kiri tubuh (hemianestesia)
Penurunan kemampuan spasial dan persepsi sehingga salah menilai jarak, tidak dapat mengarahkan tangan untuk mengambil barang, menutup kancing baju atau mengikat tali sepatu.
Kehilangan wawasan dan tidak menyadari masalah. Hal ini bisa sangat berbahaya karena mereka bisa saja nekat berjalan tanpa bantuan atau bersikeras mengendarai mobil/motor, padahal memiliki gangguan fungsi gerak, persepsi dan spasial.
Kehilangan bidang visi sebelah kiri (hemianopia) sehingga “melupakan” atau “mengabaikan” benda atau orang-orang di sisi kiri.
Kehilangan memori jangka pendek. Meskipun mereka mungkin dapat menceritakan peristiwa yang terjadi 30 tahun yang lalu, tetapi ingat siapa yang mereka temui pagi itu.
Bicara berlebihan, tidak jelas dan monoton (dysarthria)
Kesulitan menelan(disfagia)
Kesulitan mengenali wajah dan suara
Depresi dan mood swing (berubah-ubah perasaan)
Kecenderungan untuk sarkasme dan berperilaku yang dapat memalukan
Kehilangan persepsi waktu
Kesulitan dengan pemikiran abstrak (misalnya menimbang gagasan dan memecahkan masalah)


2. Stroke belahan kiri otak



Belahan otak kiri mengontrol gerakan dan fungsi sensoris sisi kanan tubuh. Belahan ini juga mengontrol kemampuan bicara dan bahasa. Mereka yang selamat dari stroke belahan otak kiri dapat mengalami gangguan berikut:
Kelumpuhan (hemiplegia) atau kehilangan kekuatan (hemiparesis) sisi kanan tubuh.
Mati rasa dan kesemutan di sisi kanan tubuh (hemianestesia)
Kesulitan berbicara dan berbahasa (disfasia/afasia), seperti menyebutkan nama benda dan menyampaikan pikiran, menulis, membaca atau memahami pembicaraan.
Terlalu lambat dan berhati-hati sehingga perlu instruksi dan umpan balik berulang-ulang untuk menyelesaikan tugas.
Kesulitan mengingat, mempelajari informasi baru, konseptualisasi dan generalisasi.
Kehilangan bidang visi kanan yang mempengaruhi kedua mata (hemianopia)
Bicara tidak jelas (dysarthria)
Kesulitan menelan (disfagia)
Kesulitan melakukan gerakan bertujuan (misalnya menyisir rambut)
Kebingungan antara kiri dan kanan
Mudah frustrasi dan kurang motivasi
Lamban dan kikuk
Cenderung mengulangi beberapa tindakan
Kesulitan strukturisasi dan perencanaan
Kesulitan mengingat dan menghitung angka


3. Stroke batang otak


Batang otak adalah bagian otak yang menghungungkan saraf-saraf dengan otak kecil dan tulang belakang di bawahnya. Batang otak memiliki sel-sel saraf khusus yang mengendalikan kesadaran, pernafasan, denyut jantung dan tekanan darah, panca indera dan otot-otot leher.


Karena isyarat-isyarat yang dihasilkan kedua belahan otak harus melalui batang otak untuk menuju ke tangan dan kaki, pasien stroke batang otak dapat mengembangkan kelumpuhan pada salah satu atau kedua sisi tubuh. Kemungkinan efek lain stroke batang otak adalah:
Koma dan gangguan kesadaran
Masalah pernapasan
Perubahan denyut jantung dan tekanan darah spontan
Mual dan muntah
Penglihatan ganda, karena satu mata tidak bisa bergerak bersamaan dengan yang lain
Hilangnya sensasi pada satu mata, satu sisi wajah, atau lidah
Pupil membesar atau melebar
Bicara tidak jelas
Masalah dalam menelan(disfagia)
Kesulitan koordinasi gerakan ketika mencoba untuk melakukan sesuatu.


4. Stroke otak kecil


Otak kecil terletak di bawah dua belahan otak dan di belakang batang otak (tepat di atas leher). Otak kecil berperan besar dalam mengendalikan dan

mengkoordinasikan gerakan dan keseimbangan. Bila stroke terjadi pada otak kecil, gangguan berikut dapat terjadi:
Vertigo yang terjadi tiba-tiba, terus-menerus dan parah. Vertigo adalah pusing dengan sensasi berputar di sekitarnya yang menyebabkan mual dan muntah.
Gangguan gerak mata pada salah satu atau kedua mata, termasuk getaran bola mata (nistagmus), kelopak mata menutup (ptosis) dan pupil mengerut.
Gangguan motorik wicara yang disebabkan melemahnya otot-otot mulut, wajah dan sistem pernafasan.
Ucapan tidak jelas, lambat, monoton dan serak.
Kesulitan mengunyah atau menelan (disfagia) karena ketiadaan koordinasi atau melemahnya otot tenggorokan dan kerongkongan.
Kehilangan keseimbangan dan koordinasi saat berjalan (ataksia) sehingga berjalan limbung seperti orang mabuk.
Lunglai dan ketiadaan koordinasi pada satu atau kedua lengan sehingga kesulitan melakukan tugas, seperti mengambil dan memegang barang.
Stroke dan Jenis-Jenisnya





Stroke adalah kehilangan fungsi otak yang disebabkan oleh terhentinya aliran darah ke area otak. Jika aliran darah berhenti selama lebih dari beberapa detik, sel-sel jaringan otak yang tidak mendapatkan nutrisi dan oksigen dapat mati dan menyebabkan kerusakan fungsi otak permanen.


Ada dua jenis utama stroke:


1. Stroke iskemik


Stroke iskemik terjadi bila pembuluh darah yang memasok darah ke otak tersumbat. Jenis stroke ini yang paling umum (hampir 90% stroke adalah iskemik).


Kondisi yang mendasari stroke iskemik adalah penumpukan lemak yang melapisi dinding pembuluh darah (disebut aterosklerosis). kolesterol, homocysteine dan zat lainnya dapat melekat pada dinding arteri, membentuk zat lengket yang disebut plak. Seiring waktu, plak menumpuk. Hal ini sering membuat darah sulit mengalir dengan baik dan menyebabkan bekuan darah (trombus).


Stroke iskemik dibedakan berdasarkan penyebab sumbatan arteri:
Stroke trombotik. Sumbatan disebabkan trombus yang berkembang di dalam arteri otak yang sudah sangat sempit.
Stroke embolik. Sumbatan disebabkan trombus, gelembung udara atau pecahan lemak (emboli) yang terbentuk di bagian tubuh lain seperti jantung dan pembuluh aorta di dada dan leher, yang terbawa aliran darah ke otak. Kelainan jantung yang disebut fibrilasi atrium dapat menciptakan kondisi di mana trombus yang terbentuk di jantung terpompa dan beredar menuju otak.


2. Stroke hemoragik.


Stroke hemoragik disebabkan oleh pembuluh darah yang bocor atau pecah di dalam atau di sekitar otak sehingga menghentikan suplai darah ke jaringan otak yang dituju. Selain itu, darah membanjiri dan memampatkan jaringan otak sekitarnya sehingga mengganggu atau mematikan fungsinya.


Dua jenis stroke hemoragik:
Perdarahan intraserebral. Perdarahan intraserebral adalah perdarahan di dalam otak yang disebabkan oleh trauma (cedera otak) atau kelainan pembuluh darah (aneurisma atau angioma). Jika tidak disebabkan oleh salah satu kondisi tersebut, paling sering disebabkan oleh tekanan darah tinggi kronis. Perdarahan intraserebral menyumbang sekitar 10% dari semua stroke, tetapi memiliki persentase tertinggi penyebab kematian akibat stroke.
Perdarahan subarachnoid. Perdarahan subarachnoid adalah perdarahan dalam ruang subarachnoid, ruang di antara lapisan dalam (Pia mater) dan lapisan tengah (arachnoid mater) dari jaringan selaput otak (meninges). Penyebab paling umum adalah pecahnya tonjolan (aneurisma) dalam arteri. Perdarahan subarachnoid adalah kedaruratan medis serius yang dapat menyebabkan cacat permanen atau kematian. Stroke ini juga satu-satunya jenis stroke yang lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pada pria.


hal-hal yang harus dilakukan paska stroke ringan


stroke rimgan atau serangan iskemik transien disebabkan oleh penyumbatan transien (sementara) arteri otak oleh gumpalan darah, yang biasanya berlangsung kurang dari satu jam. Seringkali serangan ini merupakan pertanda akan datangnya stroke nyata /stroke berat yang mengakibatkan gangguan aliran darah berkepanjangan sehingga merusak jaringan otak secara permanen. Stroke ringan adalah sinyal bahwa perawatan mendesak diperlukan untuk mencegah stroke yang sebenarnya. Langkah-langkah pencegahan yang serius harus segera dilakukan.


Bila Anda terkena stroke ringan, delapan hal berikut perlu segera Anda lakukan:

Pemantauan tekanan darah. tekanan darah harus benar-benar dipantau dan tidak melebihi 140/90 mmHg bila tidak ada faktor risiko lainnya. Jika perlu, terapi antihipertensi yang diresepkan dan efektivitasnya dipantau dengan pengukuran tekanan darah mandiri (Anda mengukur sendiri tekanan darah Anda secara teratur di rumah).
Membatasi garam. Garam adalah penyumbang utama tekanan darah tinggi. Batasi asupan garam Anda tidak melebihi 6 gram per hari. Periksa label makanan olahan dan kurangi garam pada masakan Anda untuk memastikannya.
Pemantauan kolesterol. Bila Anda kelebihan kolesterol, memiliki riwayat gangguan koroner atau faktor risiko lain, obat resep statin (penurun kolesterol) mungkin diperlukan. Lakukan juga terapi alami kolesterol total Anda dengan meningkatkan asupan kolesterol baik Anda (HDL) dan menurunkan kolesterol buruk (LDL). yang dapat menurunkan
Pemantauan gula darah. Dalam kasus diabetes, di samping pemantauan tekanan darah dan kolesterol, glukosa darah Anda harus dipantau secara teratur. Anda dapat melakukannya sendirialat pengukur glukosa darah yang kini semakin mudah digunakan. dengan
Berhenti merokok. Jika Anda perokok, penghentian merokok harus dilakukan. menyebabkan arteri mengeras dan membuat darah lebih mungkin membeku. Dapatkan bantuan untuk berhenti merokok. Selain itu, Anda juga harus menghindari paparan merokok pasif.
Pemantauan berat badan. Penurunan berat badan harus dipertimbangkan jika Anda memiliki berat badan melebihi batas sehat menurut BMI.
Penghentian terapi hormon. Jika Anda sedang mendapatkan pengganti hormon, terapinya harus dihentikan. Hal ini termasuk pil kontrasepsi oral kontra-estrogen. Gantilah dengan kontrasepsi non-hormonal. Jika tidak, maka dokter perlu meresepkan pil yang hanya mengandung progestin, tidak estrogen.
Hentikan kebiasaan fisik tidak aktif.olahraga teratur membantu menurunkan tekanan darah menciptakan keseimbangan lemak darah yang sehat dan meningkatkan kemampuan tubuh Anda untuk merespon insulin, hormon yang mengontrol tingkat gula darah. Anda sebaiknya merancang dan melaksanakan sebuah gaya hidup baru dengan aktivitas fisik secara teratur minimal 30 menit per hari. Pilihlah aktivitas yang Anda nikmati seperti berjalan, menari atau berkebun. Jangan berlebihan pada awalnya. Lakukan perlahan-lahan, terutama jika Anda tidak terbiasa beraktivitas fisik, dan tingkatkan secara bertahap.
Hindari makanan tidak sehat. Jika Anda makan lebih banyak buah-buahan dan sayuran, setidaknya lima porsi sehari, Anda akan memiliki ruang lebih sedikit untuk junk food. Anda dapat mengurangi asupan lemak jenuh , yang mempromosikan pengerasan pembuluh darah, dengan mengurangi atau menghindari daging merah. Pilih ikan dan unggas (tanpa kulit) sebagai gantinya.


Dengan melakukan hal-hal di atas, risiko stroke ringan Anda akan disusul dengan stroke berat niscaya akan menurun.


pijat bagi pasien stroke

Stroke adalah kehilangan fungsi otak secara tiba-tiba yang disebabkan gangguan aliran darah atau pecahnya pembuluh darah dalam otak sehingga oksigen dan nutrisi tidak sampai ke sel-sel otak yang terkena.


Efek serangan stroke tergantung di mana kerusakan otak terjadi. Penderita stroke dapat mengalami gangguan fisik (lemah, lumpuh, keterbatasan gerakan, nyeri), emosional (ketidakstabilan emosi, depresi), dan mental (kesulitan berpikir, berbicara dan mengingat).


Terapi pijat pasca-stroke


Rehabilitasi penderita stroke biasanya melibatkan terapi fisik, terapi wicara dan terapi kerja. Dalam pengobatan modern, terapi pijat jarang dilakukan sebagai salah satu terapi pilihan. Namun, beberapa ahli pengobatan alternatif mengklaim dapat merehabilitasi penderita pasca stroke menjadi normal kembali. Secara ilmiah, memang belum ada bukti yang solid mengenai efek langsung pijat pada pasien pasca stroke. Para ahli medis bersilang pendapat mengenai manfaatnya.


Namun, yang pasti adalah pijat secara umum membantu kita lebih rileks, mengurangi stres, melancarkan sirkulasi, dan mengurangi rasa sakit. Sebuah penelitian skala kecil yang dilakukan secara acak di sebuah klinik lansia di Swedia dari tahun 1998-1999 menemukan bahwa para pasien yang menerima pemijatan meningkat daya mobilitasnya dan lebih sedikit menggunakan obat-obatan, khususnya anti nyeri dan depresi.


Pada tahun 2004, penelitian terhadap 102 pasien pasca-stroke oleh Hong Kong Polytechnic University dan Wong Chuk Hang Hospital menemukan bahwa pasien yang dipijat selama 10 menit sebelum tidur selama tujuh malam mengalami penurunan rasa sakit, kecemasan, tekanan darah dan denyut jantung.


Kehati-hatian


Rehabilitasi stroke seringkali membutuhkan waktu berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun, jadi tidak ada salahnya bila Anda meningkatkan kualitas hidup penderita stroke yang Anda cintai dengan pemijatan. Namun, Anda harus sangat berhati-hati. Pijat dapat merangsang penggumpalan/plak arteri. Beberapa bagian tubuh yang tidak lagi lentur juga dapat terasa sakit bila dipijat. Karena pasien pasca stroke mungkin sulit berbicara, mereka tidak dapat menyampaikan perasaan mereka selama pemijatan. Jadi Andalah yang harus berhati-hati. Bila tidak yakin, sebaiknya Anda memanggil ahli pijat terpercaya atau profesional lain bila ingin melakukan pemijatan.

sumber: majalahkesehatan.com


penatalaksanaan stroke

Pemeriksaan Diagnostik

1.Rontgen kepala dan medula spinalis

2.Elektro encephalografi

3.Punksi lumbal

4.Angiografi

5.Computerized Tomografi Scanning ( CT. Scan)

6.Magnetic Resonance Imaging


Penatalaksanaan Stroke

Untuk mengobati keadaan akut perlu diperhatikan faktor-faktor kritis sebagai berikut

1. Berusaha menstabilkan tanda-tanda vital dengan :

a.Mempertahankan saluran nafas yang paten yaitu lakukan pengisapan lendiryang sering, oksigenasi, kalau perlu lakukan trakeostomi, membantu pernafasan.

b.Mengontrol tekanan darah berdasarkan kondisi pasien, termasuk usaha memperbaiki hipotensi dan hipertensi.

1.Berusaha menemukan dan memperbaiki aritmia jantung.

2.Merawat kandung kemih, sedapat mungkin jangan memakai kateter.

3.Menempatkan pasien dalam posisi yang tepat, harus dilakukan secepat mungkin pasien harus dirubah posisi tiap 2 jam dan dilakukan latihan-latihan gerak pasif.


2. Pengobatan Konservatif

1.Vasodilator meningkatkan aliran darah serebral ( ADS ) secara percobaan, tetapi maknanya :pada tubuh manusia belum dapat dibuktikan.

2.Dapat diberikan histamin, aminophilin, asetazolamid, papaverin intra arterial.

3.Anti agregasi thrombosis seperti aspirin digunakan untuk menghambat reaksi pelepasan agregasi thrombosis yang terjadi sesudah ulserasi alteroma.

3.Pengobatan Pembedahan

Tujuan utama adalah memperbaiki aliran darah serebral :

1.Endosterektomi karotis membentuk kembali arteri karotis , yaitu dengan membuka arteri karotis di leher.

2.Revaskularisasi terutama merupakan tindakan pembedahan dan manfaatnya paling dirasakan oleh pasien TIA.

3.Evaluasi bekuan darah dilakukan pada stroke akut

4.Ugasi arteri karotis komunis di leher khususnya pada aneurisma.


Komplikasi

Setelah mengalami stroke pasien mungkin akan mengalmi komplikasi , komplikasi ini dapat dikelompokan berdasarkan:

1.Berhubungan dengan immobilisasi ; infeksi pernafasan, nyeri pada daerah tertekan, konstipasi dan thromboflebitis.

2.Berhubungan dengan paralisis: nyeri pada daerah punggung, dislokasi sendi, deformitas dan terjatuh

3.Berhubungan dengan kerusakan otak : epilepsi dansakit kepala.

4.Hidrocephalus


Pengkajian Data Dasar

1.Aktivitas/istirahat :

Klien akan mengalami kesulitan aktivitas akibat kelemahan, hilangnya rasa, paralisis, hemiplegi, mudah lelah, dan susah tidur.

2.Sirkulasi

Adanya riwayat penyakit jantung, MCI, katup jantung, disritmia, CHF, polisitemia. Dan hipertensi arterial.

3.Integritas Ego.

Emosi labil, respon yang tak tepat, mudah marah, kesulitan untuk mengekspresikan diri.

4.Eliminasi

Perubahan kebiasaan Bab. dan Bak. Misalnya inkoontinentia urine, anuria, distensi kandung kemih, distensi abdomen, suara usus menghilang.

5.Makanan/caitan :

Nausea, vomiting, daya sensori hilang, di lidah, pipi, tenggorokan, dysfagia

6.Neuro Sensori

Pusing, sinkope, sakit kepala, perdarahan sub arachnoid, dan intrakranial.

Kelemahan dengan berbagai tingkatan, gangguan penglihatan, kabur, dyspalopia, lapang pandang menyempit.

Hilangnya daya sensori pada bagian yang berlawanan dibagian ekstremitas dan kadang-kadang pada sisi yang sama di muka.

7.Nyaman/nyeri

Sakit kepala, perubahan tingkah laku kelemahan, tegang pada otak/muka

8.Respirasi

- Ketidakmampuan menelan, batuk, melindungi jalan nafas.

- Aspirasi irreguler, suara nafas, whezing,ronchi.

9.Keamanan

- Sensorik motorik menurun atau hilang mudah terjadi injury.

- Perubahan persepsi dan orientasi

- Tidak mampu menelan sampai ketidakmampuan mengatur kebutuhan nutrisi

- Tidak mampu mengambil keputusan.

10.Interaksi sosial

- Gangguan dalam bicara

- Ketidakmampuan berkomunikasi

www.infofisioterapi.com



Pengobatan Sulit Bicara Akibat Stroke


Stroke adalah penyakit yang cukup ganas dan mematikan di dunia kesehatan. Stroke identik dengan cacat di bagian tubuh.

Kelumpuhan pada stroke dapat berubah kelumpuhan pada seluruh tubuh, kelumpuhan pada setengah tubuh saja, kelumpuhan hanya pada kaki atau tangan bahkan kelumpuhan pada panca indera, seperti mulut, mata atau telingga.

Sedikit menyinggung mengenai penyakit stroke, Penyakit Stroke adalah penyakit yang disebabkan oleh pecahnya atau tersumbatnya aliran darah di otak, timbul secara mendadak dalam beberapa detik atau beberapa jam, gejala dan tanda-tandanya sesuai dengan daerah fokal di otak yang terganggu.

Gejala-gejala/tanda-tanda stroke itu banyak sekali tergantung oleh bagian mana otak yang terkena stroke/terganggu, seperti : lemah di seluruh badan, sulit berbicara, kesemutan/kebas di bagian badan, nyeri kepala/migrain, tidak sadar atau koma.




Ada banyak penyebab stroke yang dapat diketahui maupun ada yang tidak diketahui, seperti : Tekanan darah tinggi, tekanan darah rendah, kencing manis, penyakit jantung, kolesterol, kegemukan, merokok maupun adanya riwayat penyakit stroke dari keluarga.

Stroke secara medis yang merupakan serangan ke otak. Padahal kita tahu bahwa otak merupakan organ yang paling penting peranannya karena otak berperan penting dalam mengkoordinasi kegiatan bergerak, merasa, berpikir, berbicara, emosi, berkhayal, membaca, menulis, berhitung, melihat maupun mendengarkan.

Membahas mengenai serangan stroke ke otak terutama di bagian berbicara/mulut paling sering dialami oleh penderita stroke setelah kelumpuhan di kaki dan tangan. Biasanya serangan ke mulut dapat berupa serangan yang ringan sampai yang berat. Serangan yang ringan berupa sulit berbicara namun masih dapat berbicara, berbicara terbata-bata, mulut miring, sulit membuka mulut, berbicara cadel/tidak jelas maupun yang bisa menyebabkan gugup dalam berbicara, tata bahasa yang berantakan, dan lain-lain.

Sedangkan Serangan stroke yang berat terhadap mulut menyebabkan tidak bisa berbicara sama sekali, suara tidak bisa keluar sampai ada sulit makan maupun minum.