14.4.11

Musyawarah Kerja PPCS

















Musyawarah Kerja  Persatuan Penyandang Cacat Sleman  mengambil tempat di Komplek Pemda Sleman pada hari Kamis tanggal 14 April 2011, Musyawarah Kerja ini sebagai tindaklanjut dari terbentuknya kepengurusan yang baru di tubuh Persatuan Penyandang Cacat Sleman, adapun tema Musyawarah Kerja kali ini adalah " Konsolidasi Persatuan Penyandang Cacat Sleman Menuju Kesejahteraan Hak Difabel "

Dalam Musyawarah Kerja ini dihadiri Wakil Bupati Sleman, Dinas Kesehatan, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Tenaga Kerja Sosial Dan Keluarga Berencara, Dinas Perindustrian Perdagangan Dan Koperasi, Pengurus Persatuan Penyandang Cacat Sleman  serta teman teman difabel perwakilan dari masing masing kecamatan yang ada di Kabupaten Sleman

Dalam kepengurusan ada wajah wajah baru dengan tetap menyertakan wajah wajah lama karena mereka masih diperlukan tenaga dan pikirannya untuk eksisnya Persatuan Penyandang Cacat Sleman  ke depannya, maka diharapkan mereka yang terpilih dalam kepengurusan ini mampu bekerja semaksimal mungkin demi solidnya organisasi ini. Dibandingkan dengan kepengurusan sebelumnya dalam kepengurusan kali ini ada penambahan beberapa seksi bidang mengingat bertambahnya beberapa aspek yang harus dikelola.

Diawal Musyawarah Kerja di adakan kilas balik program program yang telah berjalan di kepengurusan sebelumnya untuk diadakan evaluasi seperlunya sehingga didapatkan program program yang benar benar tepat sasaran tentunya Persatuan Penyandang Cacat Sleman melibatkan Satuan Kerja Pemerintah Daerah  yang selama ini telah bekerjasama  dengan baik. Dari hasil evaluasi nantinya bisa dijadikan acuan dalam pelaksanaan teknis program program yang telah disusun, misalnya dalam pelatihan pelatihan yang telah terlaksana seperti pelatihan tehnisi HP, memasak dan menjahit yang selama ini bekerjasama dengan Balai Latihan Kerja Sleman sangat perlu dievaluasi karena ada teman teman Tuna Netra yang belum tercover dengan pelatihan pelatihan yang telah terlaksana selama ini. Ada keinginan dari rekan rekan Tuna Netra untuk diadakan pelatihan Pijat atau Komputer bicara tetapi belum bisa diwujudkan meskipun beberapakali telah diusulkan oleh Persatuan Penyandang Cacat Sleman. Untuk lebih baiknya tentu evaluasi harus diadakan oleh kedua pihak agar didapatkan titik temu yang benar benar berimbang guna perbaikan pelatihan pelatihan atau kerjasama lainnya di waktu waktu mendatang.

Menjadi sebuah harapan bagi rekan rekan Difabel bahwa akan ada" Kesamaan Hak "dengan warga masyarakat lainnya yang terwujud dengan adanya koordinasi yang baik antara dua pihak sehingga ada peningkatan Harkat dan Martabat Difabel. Diantara salah satu permasalahan teman-teman Difabel adalah hambatan fisik sehingga berpengaruh pada berbagai aspek kehidupan seperti aspek ekonomi mereka.

Diperlukan kesamaan persepsi dalam pendidikan rekan rekan Difabel mengingat pendidikan mereka rata rata masih rendah, mungkin perlu ditindaklanjuti dengan Peraturan Daerah.

Dalam kaitannya Fasilitas atau bantuan , ada bantuan yang langsung kepada mereka seperti bantuan kursi roda dan juga bantuan yang tidak secara langsung kepada mereka seperti penyediaan sarana sarana umum yang akses bagi difabel misalnya gedung pemerintah, pasar dan sebagainya yang selama ini memang belum akses bagi teman-teman Difabel. Bagi teman-teman Difabel yang mengalami ketidaknyamanan seputar sarana sarana umum atau pelayanan yang tidak selayaknya diharapkan menyampaikan keluhan mereka untuk dijadikan sebuah masukan ke pihak pihak yang terkait agar bisa ditindaklanjuti untuk kedepannya. Evaluasi harus terus dilakukan termasuk apakah bantuan tersebut sudah memadai atau belum, tentunya fasilitas umum sangat perlu dievaluasi dan segera ditindaklanjuti agar lebih akses bagi teman-teman Difabel

Berkait penyediaan Lapangan Kerja dalam Peraturan Daerah telah disebutkan bahwa perusahaan harus menyediakan 1% untuk difabel sebagai tenaga kerja di perusahaan tersebut. Kendala lainnya adalah belum adanya aturan teknis pelaksanaan penyediaan kuota 1% tenaga kerja difabel di suatu perusahaan atau dengan kata lain belum ada rumusan yang jelas. Hak difabel dalam hal ketenagakerjaan mestinya akan terus diperjuangkan karena hingga saat ini belum bisa menjangkau keinginan teman teman difabel untuk bisa mendapatkan pekerjaan yang layak.

Hal lain yang menjadi catatan penting dalam Musyawarah Kerja ini adalah perjuangan difabel mendapatkan hak. Terutama dalam aspek kesehatan berupa Jaminan Kesehatan yang dikenal ada beberapa seperti Jamkesmas, Jamkesda danlainnya. Juga adanya bantuan kursi roda dan tripod khusus korban erupsi Merapi. Selain itu teman teman difabel juga bisa mengakses program rehabilitasi medis atau fisioterapi di Puskesmas, adapun Puskesmas yang sudah bisa diakses tahun ini adalah Puskesmas Gamping I, Puskesmas Sleman dan Puskesmas Ngaglik. Untuk mendapatkan layanan rehabilitasi ini tentunya harus terdaftar atau mendaftar terlebih dahulu dan dari data tersebut nantinya akan disurvei kebenarannya sehingga yang bersangkutan memang layak mendapatkan layanan rehabilitasi medis.  Tentu sangat bermanfaat  jika teman teman difabel sudah atau segeralah untuk mendaftar sekalipun saat ini tidak membutuhkan tetapi jika suatu saat memerlukan seuatu layanan kesehatan atau rehabilitasi bisa segera mengaksesnya, adapun pendaftaran bisa lewat RT/RW/Kepala Dusun atau bisa langsung datang ke sekretariat Persatuan Penyandang Cacat Sleman di Komplek Pemda Sleman. Selain dua layanan kesehatan tersebut ada penawaran untuk fasilitas penyuluhan-penyuluhan kesehatan dalam hal ini dinas yang terkait akan menyediakan narasumbernya.

Hal lain yang disoroti dalam Musyawarah Kerja ini adalah masalah remaja difabel dengan spesifikasi seputar reproduksi. Ada sebuah penawaran agar setiap dusun membentuk kegiatan mengenai masalah reproduksi dan dalam hal ini akan diberikan materi materi yang berkait dengan masalah tersebut. Fasilitas ini bisa dimanfaatkan teman teman difabel untuk mengatasi permasalahan yang ada , tentunya yang berhubungan dengan masalah reproduksi. Juga yang menjadi catatan harus terus ada Pembinaan dan Pendampingan bagi kelompok kelompok difabel tersebut dan diperlukan saling tukar informasi antara difabel dengan pihak yang terkait bila ada masalah masalah disekitar mereka yang memang perlu segera mendapatkan penanganan.

Adalah sebuah kabar yang menggembirakan bahwa fasilitas umum dikantor Bupati telah akses bagi rekan rekan difabel dan dibeberapa tempat umum sebanyak enam titik fasilitas umum akan dirancang akses difabel.
Dan Persatuan Penyandang Cacat Sleman adalah organisasi Difabel yang pertama kali bisa memperjuangkan untuk mendapatkan jaminan kesehatan dan bisa terlaksana.

Selain tanggapan dua arah dari Satuan Kerja Pemerintah Daerah  dalam Musyawarah ini juga membahas hal hal penting lainnya yang berkait dengan organisasi termasuk masukan masukan dari peserta guna mendapatkan formula yang tepat bagi Persatuan Penyandang Cacat Sleman untuk menjalankan roda organisasi agar terus bergulir dan bermanfaat bagi teman teman difabel.